Ch 11 Aku diserang oleh pembunuh, jadi aku
membunuh mereka.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3QhIyMwyW0z3Ht_g0mNky9qTanAK3nGyuRgf_HsT4xjnyOnSMFZHMFycNk3e4Nnnk5ude81WpNl9620aZctmLAybHM450TUfSrTuKl4p548M4utwOOXYdRutVnom6btGFDjmriwJi-Gs/s1600/1.3.jpg)
Kami mencari di
setiap sudut tempat ritual, tetapi tidak menemukan petunjuk sama sekali.
Aku pikir kami
mungkin menemukan beberapa dokumen atau rekaman, tetapi semuanya memburuk oleh
waktu.
Tidak ada yang
seperti tablet batu juga.
"Ini semua
yang kita temukan ya?" (Taichi)
Apa yang kami
temukan adalah berhala kecil dewa, yang ada di aula di sebelah ruang altar.
Dan seperti yang
kami duga, penampilannya juga polos tanpa detail.
Sebelum itu,
apakah ini benar-benar idola dewa?
Kami pikir kami
bisa menemukan lebih banyak, jadi kami terus mencari di luar di bangunan
seperti pondok di luar, tapi ...................
"Tidak ada
apa-apa sama sekali ...." (Marl)
"Ya."
(Taichi)
Tidak ada petunjuk
di dalam bangunan seperti pondok juga.
Tepatnya, ada
beberapa tembikar yang rusak tetapi ketika aku menggunakan mata Appraisal,
sepertinya hanya sampah.
Aku menggunakan
mata Appraisal pada idola dewa juga, tetapi itu hanya ditampilkan sebagai
[Ancient God’s Idol].
Kesimpulannya,
tidak ada informasi sama sekali.
Jadi, aku
memasukkannya ke dalam inventaris untuk sementara waktu.
--------------------------------------------------
--------------------------------------------------
-------------------------------------
Ketegangan mereda
karena pencarian terus-menerus yang tidak memberikan hasil. Aku sekarang
berbaring di tangga yang tertutup lumut di atas beberapa tangga.
Marl juga
berbaring, menggunakan perutku sebagai bantalnya.
Ya, kami punya
banyak harta karun, tapi kami tidak bisa menyelesaikan misteri apa pun di sini,
jadi rasanya frustasi.
Lupakan saja, ini
bukan game. Aku tidak perlu menyelidiki misteri yang tidak dapat diselesaikan.
"Marl
---" (Taichi)
"Yaaa
-?" (Marl)
"Aku
-----------" (Taichi)
"Ya
-----" (Marl)
"Tampak
seperti Pahlawan yang dipanggil ----" (Taichi)
"Heh
---........ Eh?" (Marl)
Marl melompat
dalam posisi duduk dan menatap wajahku.
Mata seriusnya
sangat imut sehingga aku hanya ingin memeluknya sekarang.
"Sebenarnya,
sebelum aku menyadarinya, aku berada di dataran di depan Crossroad pada hari
aku bertemu denganmu. Tidak ada orang selain aku, tetapi dalam inventarisku,
ada sejumlah uang dan beberapa peralatan dasar yang diperlukan, jadi aku
memilih untuk menjadi seorang petualang. " (Taichi)
Aku menutup mataku
dan menceritakan kisahku pada Marl.
Marl tidak
mengatakan apa-apa.
"Yah, aku
masih memiliki kenangan masa laluku, jadi tepatnya aku bukan orang dari dunia
ini. Dunia tempatku berasal adalah kebalikan dari dunia ini: tidak ada yang
seperti sihir atau monster. Aku tinggal di sebuah negara yang damai yang tanpa
perang selama 50 tahun. " (Taichi)
Marl berbaring dan
menggunakan perutku sebagai bantalnya lagi.
Berat badannya
membuatku rileks.
"Kau telah
memperhatikannya dengan benarkan, bahwa aku berbeda dari orang lain."
(Taichi)
"Taichi-san
tetap Taichi-san." (Marl)
Tangan Marl
menepuk kepalaku.
Aku tidak percaya
bahwa aku mendengar ungkapan yang sebagian besar protagonis fiksi dengan
kekuatan gaib telah dengar.
"Orang yang
paling penting bagiku." (Marl)
Jika aku harus
menggambarkan perasaanaku sendiri, aku merasa sangat senang.
Aku tidak bisa tidak
jatuh cinta padanya lagi dan lagi.
** phhh ** Marl
tiba-tiba membeku.
Dan sesuatu jatuh
di dadaku.
Aku mengambilnya
dan memeriksanya, itu anak panah. ( TL : crossbow bolt )
"Taichi-san!"
(Marl)
"Protection!"
(Taichi)
Aku langsung
mengangkat tangan kiriku dan melepaskan kekuatan sihir untuk menciptakan
penghalang cahaya untuk memblokir proyektil yang masuk.
Aku sekarang
memeluk Marl untuk melindunginya dan memeriksa disekitar kami.
Proyektil itu
adalah anak panah.
Ketika aku menggunakan
mata Appraisal pada anak panah di tanah, aku mengetahui bahwa mereka telah
dilapisi dengan racun yang mematikan.
Cincin Mithril
yang dipakai Marl telah rusak dan jatuh dari jarinya. ( TL : ada di ch 10
tentang kegunaannya, kalau lupa memberikan perlindungan hanya sekali pakai )
"Oi, oi,
bukankah ini terlalu cepat !?" (Taichi)
Aku menggunakan
Deteksi Sihir untuk memindai hutan di sekitar reruntuhan.
Karena makhluk
hidup akan selalu melepaskan beberapa sedikit sihir, ketika aku menggunakan Deteksi Sihir, aku bisa melihat
di mana mereka berada.
Aku membuka menu
dan meningkatkan resistensi Racun ke Lv.2, sepertinya itu maks Lv. adalah 3.
Jika aku ingin
memaksimalkannya, aku membutuhkan 9 poin, tetapi sisa poin keterampilanku
sekarang juga 9 ...........
Aku ingin menaikkannya
sampai batas, tetapi aku harus menyimpan poin ini untuk saat ini.
Jika itu bukan
kematian instan, aku bisa menggunakan sihir untuk menyembuhkan racun.
Tapi, mereka
terlalu cepat mengejar kami.
Kami tidak
melakukan sesuatu yang mencurigakan sebelum kami pergi, jadi terlalu aneh bahwa
mereka mengetahui lokasi kami.
"Perisai
udara!" (Taichi)
Aku menutupi
diriku dengan angin yang berputar-putar, menjemput Marl dengan gendongan puteri,
dan berlari ke bangunan seperti pondok.
Semua anak panah
yang datang ditolak oleh pelindung udara.
Sihir angin Lv.2
ini bermanfaat.
"Jangan
keluar kecuali aku berkata begitu." (Taichi)
"T, Taichi-s
-------------!" (Marl)
"Dinding
bumi!" (Taichi)
Aku melempar Marl,
yang sepertinya akan memberi tahuku sesuatu, dan menutup pintu masuk dengan
dinding Bumi. Sekarang jika ini tidak rusak, maka mereka tidak bisa
menyakitinya.
".............
Baiklah" (Taichi)
Aku pernah
bertarung dengan manusia sebelumnya di barak guild dan knight, tapi sekarang
akan menjadi yang pertama kali aku membunuh satu.
Aku memaksakan
kakiku yang gemetaran untuk berhenti.
Sekelompok pria
yang mengenakan pakaian hitam yang tampak seperti pembunuh telah mengelilingiku.
Ada sekitar 30.
"Kalian
semua, kalian pasti telah mempersiapkan hati." (Taichi)
Kalau bukan karena
cincin itu, Marl pasti sudah mati. Itu berarti bajingan ini telah membunuh
Marl.
Sambil memikirkan
itu, kegelapan mengaburkan pikiranku.
"Aku akan
membunuh kalian .................................. Aku akan membunuh kalian
para bajingan, bahkan jangan berpikir tentang menerima kematian cepat.
"(Taichi)
Apakah kalian
pikir aku akan memaafkan kalian bahkan setelah aku menyiksa kalian? Tidak
mungkin.
Mereka hampir
membunuh Marl.
Aku mengisi daya
sihirku ke staf tempur.
Dengan jumlah
kekuatan sihir ini, jika itu mengenai manusia, itu tidak akan meninggalkan
apapun.
** click **
Berpindah pikiranku.
Aku tidak akan
memberikan dendam sekarang(?).
Tiba-tiba, mereka
melompat ke arahku dari tiga arah.
Pisau dilapisi
racun mereka melintas di depanku, bertujuan untuk menusuk tubuhku.
"Hyahha -
!!" (Taichi)
Aku menyapu
tongkat sihirku yang bermuatan secara horizontal.
Tiga orang yang
melompat ke arahku tidak bisa mengelak karena mereka berada di udara.
Mereka terkena
langsung oleh staf tempur yang kuayun.
** Splatt **
Tiga tubuh menjadi
potongan-potongan daging, terbang dan berhamburan.
Potongan-potongan
tulang dan potongan-potongan daging dikirim terbang dengan kecepatan tinggi,
menjadi pecahan peluru dan merusak pria berpakaian hitam lainnya yang sedang
mempersiapkan diri.
Setengah dari
mereka menghindarinya, hanya yang memiliki akal sehat yang bisa mengelak.
Haha, apa ini?
Mereka mati
terlalu cepat.
Apakah kau
bercanda?
Apa artinya ini,
mengapa kalian bisa sekarat dengan mudah?
"Hah!"
(Taichi)
Aku melompat ke
kabut yang berdarah dan memukul tongkat tempur pada seorang pria yang masih
berjongkok.
** Splatt **
Sama seperti
tomat.
Apa ini?
Mereka terlalu
rapuh, terlalu lembut.
Seperti sampah,
ya, karena mereka sampah.
Aku tidak akan
memaafkan kalian, aku tidak akan memaafkan, aku tidak akan memaafkan kalian.
"Meskipun
kalian hanya sampah!" (Taichi)
Kemudian salah
satu dari mereka bergerak.
Senjatanya adalah
pedang panjang, bilahnya samar-samar bersinar. Serangan sihir ya?
Aku mengayunkan
staf tempur yang telah diisi dengan sihir lagi saat menerima tebasan.
**PAN!**
Suara ledakan
meledak, seperti tabrakan mobil.
Staf tempurku
mematahkan pedangnya menjadi pecahan.
Pembunuh itu
membuka matanya lebar-lebar, sihirku tidak menyedihkan seperti kalian para
sampah!
Aku mengayunkan
tongkat pada orang yang menebasku.
Sisi ku terasa
sakit ------ salah satu dari mereka menikamku dengan pedang pendek tanpa kusadari.
Dalam sepersekian
detik itu, aku membungkuk agar tidak terlalu mematikan dan menggunakan sikuku
untuk menghancurkan kepalanya.
Aku bisa merasakan
tengkoraknya hancur ketika dia jatuh tanpa kehidupan.
Aku tidak tahu
mengapa, tetapi meskipun ada pedang yang menembus di sisiku, aku tidak
merasakan banyak rasa sakit.
Dan perasaan yang
menyebar ini, racun?
Berkonsentrasi,
gunakan sihir detoksifikasi.
Sakit, lukaku
sakit! Bajingan, aku akan membunuh kalian semua!
Kali ini
inisiatifku, aku akan menguji teknik baruku pada kalian.
"O Water!"
(Taichi)
Sebuah bola air
besar dengan cepat terbentuk di atasku, lalu aku langsung mengompresnya hingga
seukuran bola basket.
Aku memfokuskan
kekuatan magisku, mengunci, dan mengaktifkan.
Bola air sekarang
menembak beberapa jet air bertekanan tinggi.
Sampah pakaian
hitam itu menjerit.
Aku sengaja
menargetkan titik vital untuk mendengar kalian menjerit kesakitan, kalian tahu.
Hanya ada dua dari
mereka yang tidak menerima serangan ini, kalian berdua sangat beruntung.
Mereka pasti telah
memutuskan untuk mundur karena mereka berbalik dan mulai berlari, tetapi sudah
terlambat.
Staf tempurku
menembus salah satu orang yang melarikan diri.
Lalu aku melempar
tubuh yang baru saja aku tusuk pada yang terakhir.
Setelah mendengar
suara tabrakan, pembunuh berpakaian hitam terakhir yang ditabrak mayat sedang
berguling menuruni tangga berlumut.
Aku menerapkan sihir
penyembuhan pada diriku sambil berjalan ke yang terakhir.
Beberapa tulangnya
pasti patah.
Pembunuh terakhir
mengerang kesakitan sambil perlahan merangkak keluar dari bawah mayat yang
kubuang.
"Di mana kau
pikir kau akan pergi?" (Taichi)
Aku berbicara
seperti berbicara dengan mangsa binatang yang mencoba melarikan diri.
Aku menendang
mayat dan mengambil kepala yang terakhir.
Aku menyeret tubuh
menaiki tangga dan melepas topengnya.
"Hoh"
(Taichi)
Beruntung.
Meskipun kau keji, kau tetap cantik. Dia terlihat berusia pertengahan 20-an.
Sisi kiri wajahnya
berlumuran darah, kepalanya pasti merasa sakit.
Aku meraih rambut
hitamnya yang berlumuran darah dan memalingkan kepalanya ke rekan-rekannya yang
berbaring dalam kesakitan di genangan darah.
Aku akan membuat
mereka menyesal.
"Kau
mengerti? Kau melihat ini kan? Kawan-kawanmu yang sampah. Kau pikir kau bisa
membunuhku? Kau pikir kau bisa mengambil Marl, yang merupakan orang yang paling
penting, menjauh dariku? Apakah itu benar? Jika kau ingin mengambil yang
penting bagiku, kau harus siap dengan konsekuensinya, kan? "(Taichi)
Aku terus menyeret
rambut hitamnya.
Ada 7 di antaranya
masih hidup, tidak buruk.
Aku mengambil tali
dari inventaris dan mengikat wanita itu agar dia tidak melarikan diri.
Lalu aku menyeret
yang terluka parah dan tidak bisa bergerak, dan meletakkan mereka di depannya.
Aku melepas
topengnya.
Seorang pria
berusia sekitar 20-an.
Kaki patah, ada
benda putih yang menumpuk di bahunya.
Mungkin pecahan
tulang dari tiga yang pertama.
"Hebat, aku
akan memberitahumu peraturannya. Aku akan memeberikan pertanyaan pada sampah
ini, jika dia tidak menjawab, aku akan menanyakan pertanyaan yang sama. Jika
kamu tidak menjawab, maka aku membunuh sampah ini. Mudah kan? "(Taichi)
Ekspresinya,
ketika dia mendengar itu, membuat hatiku yang sadis berdetak.
Sampah sperti ini.
Kau perlu menghancurkan hati mereka di bawah kakimu, menghancurkannya baik
secara mental maupun fisik.
"Ini terlihat
menyenangkan, aku akan membunuhmu terakhir." (Taichi)
Saya merasa hidup.
Bahkan jika dia
sampah, dia tetap seorang wanita.
Aku akan
mengacaukannya.
(TL Note : stelah
baca bagian ini kok terasa sadar ya hampir semua novel garapan NN TL isinya
balas dendam semua kecuali Ososugita wkwk Strongest Fairy yang ada balas dendam
peri sama pahlawan, Fukushuu Koinegau isinya pahlawan pembalas dendam, TVNS
juga yang balas dendam buat manusia terutama laki2 , Tsuujou Kougeki ya
walaupun balas dendam nya cman dibagian Ratu Malam (mamanya Wise ) sama Suterareta
Yuusha yg balas dendam sama teman kelasnya, kalau kalian baca Ososugita juga
ada balas dendam kok wkwk bagian si cewe humannya. Dih jadi curhat wkwk )
--------------------------------------------------
--------------------------------------------------
-------------------------------------
"........................
Fuu" (Taichi)
Begitu aku
membakar mayat mereka dan menyebarkan abunya melalui angin, aku menghela nafas.
Di dekat lantai
ada gadis pembunuh ----------- Flam, tubuhnya yang berantakan tersebar dengan
lemah.
Dia menatap langit
dengan mata sayu.
Aku meninggalkan
Flam yang gemetaran di tanah, dan membatalkan dinding Bumi untuk membiarkan
Marl keluar.
Ketika Marl melihatku,
dia melompat keluar dengan wajah penuh air mata dan ingus.
"Taiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiichiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii-saaaaaaaaaaannnnnn
!! UWAHHHHHHHHHHHHHH!" (Marl)
"Iyaa, iyaaa,
maaf." (Taichi)
Aku memeluk Marl
dengan lembut dan menepuk punggungnya sementara dia membenamkan wajahnya di
dadaku dan memelukku erat-erat.
Bahkan hatiku yang
menghitam pun sembuh, tetapi ini bukanlah akhir.
Aku menarik tangan
Marl, dan membawanya ke Flam.
"I, Ini
...... Taichi-san, apa ini?" (Marl)
"Ah, ya. Para
sampah yang mencoba membunuh Marl, ini bahkan tidak cukup untuknya." (Taichi)
Ketika dia melihat
kondisi Flam, dia tahu apa yang telah aku lakukan padanya.
Dan ketika dia
melihat bahwa hanya Flam di sini, dia juga tahu apa yang terjadi pada yang
lain.
"Apakah kamu
masih akan ikut denganku?" (Taichi)
"...........
Aku pasti" (Marl)
Marl berbicara dan
menatapku dengan wajah sedih, membelai wajahku sambil menangis.
Tidak, itu bukan
wajah sedih.
Mengapa kau
membuat wajah seperti kau meminta maaf? Mengapa kau terlihat seperti kau akan
segera mati?
"Jangan
khawatir, aku tidak akan membiarkan sampah ini membunuhmu. Aku akan
melindungimu." (Taichi)
Aku memeluk Marl,
dan dia memelukku kembali.
Benar, harusnya
seperti ini.
Aku menggunakan
sihir untuk membersihkan Flam dan menyembuhkannya.
Keringat dan
kotoran juga dibersihkan secara instan, luka di tubuhnya juga sembuh.
Lalu aku
membuatnya memakai pakaian cadangan Marl dan mengikatnya di pilar bumi dengan
sihir yang kubuat.
"Apa yang
akan dilakukan dengan orang ini?" (Marl)
"Sampah ini,
dia adalah ksatria Kerajaan Karendale. Jadi, aku berpikir untuk membawanya
sebagai chip tawar-menawar dan sebagai bukti serangan itu. Bagaimana
menurutmu?" (Taichi)
"Mereka akan
mengatakan bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan dia dan mengabaikannya
dengan pasti." (Marl)
"Benar, dia
bahkan tidak terdaftar dalam urutan ksatria, haruskah aku membunuh dan membakar
dia ..................... Nah, bagaimana kalau berbohong tentang dia menjadi
bandit dan menjualnya sebagai budak? "(Taichi)
"Jika dia
telah mencoba pembunuhan yang tercantum dalam Prestasi dan kejahatannya, maka
kemungkinannya tinggi." (Marl) ( TL : Achievements and crimes )
Marl menjelaskan,
jadi aku melihat Flam.
"Ah,
ada." (Taichi)
Nama: Flam Folsess
Lv: 19
Keterampilan:
Etika 1, Menunggang kuda 2, Pedang 3, Menembak 2, Stealth 2, Pembunuhan 2,
Menipu 1. ( TL : no nya menunjukkan Lv. nya ))
Alias: Pembunuh,
Ksatria Kerajaan Karendale.
Prestasi dan
kejahatan: Upaya pembunuhan.
Itulah informasi
dari mata Appraisal.
Kekuatan
bertarungnya lebih tinggi dari Marl.
Dan pembunuhan
atau pemerkosaan tercantum di bawah Prestasi dan kejahatanku.
Aku pikir akan ada
daftar pemerkosaan. (TL : bagian dari dua kalimat ini memang bingung, tapi
kalau jelas nya mungkin si taichi berpikir kalau dia pnya daftar pembunuhan dan
pemerkosaan setelah melakukannya )
"Ngomong-ngomong,
aku tidak memiliki apapun seperti pembunuhan atau pemerkosaan padaku, tahukah
kamu mengapa?" (Taichi)
"Kupikir
karena orang-orang ini menyerang kita terlebih dahulu. Bagi orang-orang yang
memiliki kejahatan pembunuhan, percobaan pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, dan
pembakaran, apa pun yang kau lakukan dengan mereka, tidak ada kejahatan yang
akan muncul dalam daftar." (Marl)
".............
Siapa yang memutuskan hukum itu?" (Taichi)
"Orang yang
memasukkan Prestasi dan kejahatan adalah Dewa Penghakiman." (Marl)
"...............
Begitukah." (Taichi)
Apa yang akan
terjadi jika orang-orang ini berhasil membunuhku dan Marl, sekarang aku ingin tahu.
Tapi bukankah
mereka datang ke sini karena mereka memiliki pekerjaan memburu kita? Memikirkan
itu sia-sia.
Asal tahu saja,
siapa pun yang memiliki lebih banyak kekuatan akan menang, itu mudah.
"Yah, bisakah
kamu memberitahuku? Hal yang kamu interogasi dari mereka." (Marl)
Aku mengangguk
pada Marl dan menjelaskan apa yang kupelajari.
Pertama, pembunuh
bayaran kotor ini berasal dari kerajaan Karendale.
Sepertinya mereka
adalah pasukan khusus yang melatih para pembunuh untuk melakukan pekerjaan
kotor, dipilih dari orang-orang berbakat dalam urutan ksatria.
Pasukan khusus ini
tidak terdaftar sebagai perintah ksatria resmi.
Operasi ini
terpaksa dijalankan oleh para bangsawan yang mendukung pembunuhan para
Pahlawan.
Dan dengan pisau
Hunter yang aku dapatkan dari Komandan Twanich, mereka melacak kami ke
reruntuhan.
"Mungkin itu
[segel Rahasia]. Taichi-san, apakah ada ukiran aneh di suatu tempat di
pisau?" (Marl)
"Yang ini di
pegangan?" (Taichi)
Itu harus ukiran
pada pegangan ini.
Namun, ada segel
rahasia dengan kemampuan berbeda.
Itu tergantung
pada karakter "Segel Rahasia" yang terukir.
Yang ada di
pegangan tampaknya digunakan untuk melacak objeknya.
Ketika aku
bertanya pada Marl apakah itu bisa bekerja jika diukir di dalam, jawabannya
tidak. Itu harus diukir di permukaan luar agar bisa berfungsi.
"Haruskah
kita mencoretnya sekarang?" (Taichi)
"Tidak,
mungkin lebih baik jika kita membiarkannya." (Marl)
Sambil memiringkan
kepalaku ke arah Marl menjawab, aku mendengar suara gemerisik dedaunan.
Dari itu, aku tahu
banyak dari mereka yang datang kearah kami.
"Taichi-dono!
Apakah kamu aman!?" (Walls)
Apa yang keluar
dari hutan yang mengelilingi reruntuhan dan muncul di hadapan kami adalah para
ksatria Crossroad yang dipimpin oleh Walls dan pasukannya.
"Ada urusan
apa di sini, orang-orang dari perintah ksatria Kerajaan Karendale yang
mengirimku para pembunuh?" (Taichi)
Aku mengeluarkan
staf tempurku dari inventaris dan melihat mereka dari atas tangga.
Kapten Walls
menunjukkan wajah lega ketika dia melihatku, tetapi menjadi tegang ketika
mendengar komentarku.
Aku memberi
isyarat pada Marl dengan mata untuk menyeret Fram, yang masih bingung, kesini.
"Ada 30
sebelumnya, tapi sekarang dia adalah satu-satunya yang masih hidup. Dan dia
membocokan banyak hal menarik juga." (Taichi)
Aku berpura-pura
tersenyum dan melihat ke bawah pada mereka semua.
Kapten Walls
tampaknya memilih kata-katanya dengan hati-hati ketika mulai menjelaskan.
"Sudah pasti
Taichi-dono harus marah. Tapi tolong mengerti bahwa tidak hanya mereka yang
menganggap Taichi-dono sebagai ancaman di pihak Karendale. Ada juga yang ingin
melindungi Taichi-dono juga, jadi kita- ----- "(Dinding)
"Kirim
pembunuh terlebih dahulu, dan jika mereka gagal, biarkan kau membujukku. Itu
rencanamu, kan?" (Taichi)
Aku membalas
kata-katanya dengan jawaban dingin yang mengejutkan diriku sendiri.
Tentu saja,
bagaimana aku bisa mempercayai mereka?
"Tidak! Itu
tidak benar! Kami ......!" (Walls)
"Aku akan
mengatakan ini. Bagaimana bisa aku percaya pada orang yang mencoba menusuk
punggungku dengan pisau? Jika aku mengikutimu kembali ke Crossroad, tidakkah
aku akan terbunuh saat aku tidur? Hah?" (Taichi)
Kapten Walls
tampaknya berada di ujung tali dengan ucapanku.
Yah, aku harus
membunuh mereka dan membakar mayat mereka menjadi abu.
Ya, cara itu lebih
mudah.
Jadi aku mengisi
daya sihir ke staf tempur ------- Lalu Marl memelukku.
"Tenang,
Taichi-san. Memang benar bahwa kita tidak bisa dengan mudah mempercayai mereka,
tetapi kita tidak bisa terus memiliki Kerajaan Karendale sebagai musuh kita.
Kita harus mencoba memercayainya untuk sementara waktu. Kalian berdua
mengalahkan Troll bersama sebelumnya, kan? "(Marl)
Marl menatapku
dengan mata memohon.
Percaya mereka?
Orang-orang ini
Tapi Marl benar,
kami bersama sebelumnya.
"..............
Aku mengerti." (Taichi)
"Terima
kasih, Taichi-san. Dan Walls-dono, kami dapat mempercayaimu, kan?" (Marl)
"Aku
bersumpah pada pedangku." (Walls)
Kapten Walls
berlutut dan membungkuk.
--------------------------------------------------
-------------------------------------------------- -------------------------------------
Sudah 2 hari sejak
kami meninggalkan reruntuhan.
Kami melewati
hutan, menaklukkan monster yang kami temui dalam perjalanan kembali, dan
kemudian mencapai Crossroad.
Dengan jumlah
orang ini, tidak banyak monster yang berani menyerang.
Kami kembali
dengan cara yang sama seperti yang kami lewati, jadi itu jauh lebih cepat.
Meskipun hanya
kelompok pertama, mereka berjumlah sekitar 20 orang.
Kami meninggalkan
Flam ke kelompok pertama.
Karena ketika dia
melihatku, dia akan mengingat malam itu dan menjadi takut.
Meskipun itu
membangkitkan sisi sadisku, itu hanya buang-buang waktu.
Tidak ada gunanya
membawanya bersama kami, jadi aku meninggalkannya ke para ksatria.
Namun demikian, ia
masih berusaha membunuh dalam Prestasinya dan kejahatannya. Membiarkan mereka
menangani ini adalah cara terbaik.
Aku berpikir untuk
menjualnya sebagai budak, tetapi terlalu menjengkelkan.
Setelah mencapai
Crossroad, kami makan makanan ringan dan minum jus dingin di bar guild
Adventurer.
Bagiku, ini adalah
pasta Napoleon dengan banyak saus. Marl memiliki sandwich ham dan telur rebus
dengan roti lembut.
Ini adalah barang
yang sangat mahal pada menu guild bar.
Yang termurah
adalah pasta rebus garam, yang hanya garam dan pasta.
"Kalian pergi
selama lebih dari seminggu. Kupikir kau akan pergi untuk selamanya, tapi kau
kembali dengan banyak rampasan ini ......." (Ulz)
Dia harusnya sudah
selesai memeriksa mayat monster yang kami bawa kembali.
Pria tua Ulz, yang
terlihat sedikit lebih kurus, sekarang duduk di samping kami dan meletakkan tas
di atas meja dengan suara ** kling ** yang berat.
Imbalannya sebesar
ini karena aku melemparkan setiap mayat monster yang kami kalahkan dalam
perjalanan ke reruntuhan dalam inventaris.
Jadwal hari ini
hanya istirahat. Besok kita akan melapor ke barak ksatria seperti yang mereka
minta.
Aku tidak tahu apa
yang akan terjadi, jadi aku segera menukar monster dengan uang.
Peringkat
petualang kami telah meningkat.
Bagiku E to D,
Marl F to E.
"Jadi, apa
yang akan kau lakukan? Setelah semua itu terjadi?" (Ulz)
Pria tua Ulz melihat kami meninggalkan Crossroad dan kembali, jadi dia
bertanya kepada kami.
Ia juga bekerja
untuk Kerajaan Karendale.
Aku sudah
memikirkannya, tapi sepertinya Marl sudah punya rencana atau sesuatu.
Jadi, aku berpikir
sedikit sebelum memberitahu pria tua Ulz.
"Aku hanya
akan menonton situasi terurai untuk saat ini. Bagiku negara ini bisa masuk
neraka, tapi aku masih tidak bisa memikirkan apa pun. Jika Marl tidak memakai cincin
Perlindungan itu, dia pasti mati. Aku tidak bisa memaafkan mereka semudah itu.
"(Taichi)
".........
Itu menjelaskan semuanya." (Ulz)
"Aku ingin
meninggalkan negara ini." (Taichi)
"........
Setelah apa yang terjadi, apakah kau pikir mereka akan membiarkanmu?"
(Ulz)
Aku menunjukkan
seringai tak kenal takut pada pertanyaannya.
Apakah mereka akan
membiarkanku? Tentu saja.
"Setelah apa
yang terjadi, bukankah itu perang habis-habisan?" (Taichi)
Ketika dia mendengar
jawaban saya, senyum Ulz menjadi bengkok.
Dan Marl menatapku
diam-diam.
--------------------------------------------------
--------------------------------------------------
-------------------------------------
Setelah kami
menerima uang dari monster, kami menuju ke Buring Golden Bed.
Di hutan, kami
mengalahkankan Giant mantis dan Night Stalker (Giant black panther). Mayat
mereka memberi kami banyak uang.
Dompet kami
semakin tebal.
Kami menyiapkan 15
koin emas untuk melarikan diri, tetapi kami sekarang memiliki dua kali lipat.
Mantis Raksasa
dihargai karena sabit, daging, dan cangkangnya. Adapun Night Stalker, itu
adalah kulit hitam yang indah dan daging super mahal.
Ada juga senjata
yang aku kumpulkan dari para pembunuh itu, tetapi aku meninggalkannya dalam
persediaan sebagai senjata cadangan.
"Ara? Kalian
berdua telah hilang selama seminggu penuh! Mau makan siang?" (Pinea)
Ketika kami sampai
di penginapan, kami menemukan Pinea, yang sedang membersihkan sambil bersenda
gurau.
Dia sekecil
biasanya.
Tidak peduli
berapa kali aku melihatnya, aku masih tidak percaya dia lebih tua dariku.
Jadi, inilah yang
mereka sebut loli legal.
"Tidak, kami
ingin kamar. Aku ingin kamar dobel untuk satu malam." (Taichi)
"Pelanggan
yang terhormat, kami bukan hotel semacam itu. Selain itu, bukankah kalian
berdua menyewa rumah?" (Pinea)
"Itu bohong,
beberapa hal terjadi, kau tahu." (Taichi)
"...........
Hah, kalau begitu pergi saja ke suamiku." (Pinea)
Pinea sepertinya
lelah dengan jawabanku dan kembali ke pembersihan.
Mau bagaimana
lagi, kami perlu melakukan itu untuk menipu mereka.
Meskipun hasilnya
tidak ada artinya.
--------------------------------------------------
--------------------------------------------------
-------------------------------------
Ketika kami
beristirahat di dalam kamar kami, kami melepas baju besi kami dan kami berdua
berbaring di tempat tidur, menyebarkan anggota tubuh kami.
Kamar yang kami
terima adalah kamar yang sama dengan yang kami gunakan sebelum pergi.
Meskipun kami
sebelumnya tinggal di sini sedikit lebih dari seminggu, ini adalah ruangan
tempat kami menghabiskan hidup kami dengan damai.
Saling berbicara
dan menggoda dengan suasana yang manis dan asam.
Mencari uang,
pelatihan, dan bersama Marl. Ketika dipikir kembali, itu adalah waktu yang
menyenangkan.
"Kenapa
menjadi seperti ini." (Taichi)
Aku mengangkat
tanganku ke langit-langit.
29 orang terbunuh
oleh tangan ini.
Dan bukan hanya
terbunuh.
Aku menginterogasi
mereka ------- Tidak hanya menyiksa Flam secara mental, aku mengeksekusi 7 lainnya.
Aku mengambil
nyawa para pembunuh yang terluka dan tidak bergerak satu per satu.
Tapi lawan yang
kotor adalah pembunuh yang bertujuan untuk hidup kita juga.
Karena itu, aku
tidak punya pilihan selain membunuh mereka, dan aku punya hak untuk melakukannya
kepada mereka sesukaku.
Jadi aku memburu,
memperkosa, dan menghancurkan.
Itu hakku untuk
melakukannya, dan mereka layak mendapatkannya.
Melayani mereka
dengan benar karena mencoba mengambil seseorang yang begitu penting dariku.
Mengambil,
membunuh, menghancurkan. Aku akan melakukan apa yang aku inginkan.
Itu sebabnya aku
tidak salah.
Tidak salah, tidak
salah, tidak salah, tidak salah. Aku tentu tidak salah.
Tidak, benar atau
salah, itu tidak masalah.
Mengambil nyawa,
dosa ini tidak bisa dihapus.
Dosa membunuh?
Maka dunia ini penuh dengan orang berdosa.
Membunuh untuk
makanan, bunuh untuk bertahan. Itu semua adalah dosa.
Tetapi yang aku
bunuh adalah manusia, bukan binatang atau monster.
Adalah dosa
membunuh sesama manusia.
Tidak, manusia,
hewan, atau monster, itu tidak masalah.
Semua kehidupan
adalah sama, itu sebabnya itu bukan dosa.
Aku tidak salah,
aku tidak salah, aku tidak sa ------
"Taichi-san"
(Marl)
Marl memegang
tanganku yang terangkat.
Hangat, aku tidak
tahu mengapa aku menangis.
"Taichi-san
membunuh mereka dan menghancurkannya untuk melindungiku. Tentu saja, karena
Taichi-san jatuh cinta padaku, itu normal untuk bertindak seperti itu. Karena
itu, tolong jangan merasa bersalah, Taichi-san melakukannya itu untukku, jadi
aku yang salah. " (Marl)
Aku melihat ke
sisinya.
Marl tersenyum
lembut padaku.
Kemudian dia
menarik kepalaku ke lengannya, dan dengan lembut membelai kepalaku.
Aku dipeluk oleh
Marl. Dengan aroma dan kehangatannya, air mataku tidak akan berhenti mengalir
keluar.
Aku takut, takut
kehilangan akal.
Aku tahu bahwa aku
harus melakukannya, tetapi aku tidak mau. Seharusnya aku tidak melakukannya.
Aku menangis dan
menyerahkan semuanya pada Marl.
Marl menghiburku
dalam keadaan itu, seperti seorang ibu menghibur anaknya.
--------------------------------------------------
--------------------------------------------------
-------------------------------------
"Ay, Ay, kau
wanita jahat, kata itu tidak cukup untukmu." (Taichi)
"Ketika kau
membuka mulutmu, kata-kata sedih terus mengalir, seperti yang diharapkan dari
Taichi-san! Kau sangat lucu kemarin, memelukku dan menangis seperti bayi "
Ah, ah, aku tidak bisa mendengar apa-apa. "" ( (Marl (Taichi))
Aku menutup
telingaku. Tidak, aku tidak dapat mendengar apa pun.
Aku tidak tahan,
gadis ini terlalu berlebihan, kau wanita licik!
"Kau
menyesatkanku, kau harus menerima alias [Koruptor para Pria]." (Taichi) (
TL : kurasa ini merujuk memanfaatkan para pria )
"Yah, itu
bukan judul yang buruk, itu aneh meskipun ----" (Marl)
Dia menggodaku
sambil menjulurkan lidahnya. Dia terlalu berlebihan, gadis ini.
Itu juga terasa
menyegarkan setelah membiarkan semuanya.
Selamat tinggal
diriku kemarin, Sampaikan salam untuk diriku yang baru.
"Apa yang
harus kita lakukan hari ini?" (Marl)
"Aku akan
keluar, tentu saja. Aku sedang diawasi juga." (Taichi)
Untuk tidak
membiarkan kita melarikan diri lagi, mereka mengawasi kita.
Bukannya aku tidak
bisa lari, tetapi tidak ada gunanya sekarang.
"Dimengerti,
ayo pergi Taichi-san." (Marl)
"Ah, tapi
setelah kita mencuci muka dan sarapan," (Taichi)
"Pinea-san
memasak yang belum kita cicipi dalam waktu yang lama, aku menantikannya!"
(Marl)
Sarapannya adalah
roti panggang dan sup sayuran dengan banyak potongan di dalamnya.
Dan meskipun masih
pagi, kami juga memiliki steak troll sebagai tambahan juga.
Daging troll itu
keras dan rasanya tidak enak, tetapi cukup mengenyangkan.
2 Comments
Kok jadi kayak gini seh
ReplyDeleteKapan eue lgi
ReplyDeletePost a Comment